“KOMUNIKASI BISNIS”
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
KELOMPOK 3
DOSEN :
TANTYO SETYOWATI
DISUSUN OLEH:
OKKY NATALIA (18214323)
ELIKA KUSUMA (13214495)
IRVAN RAUL AMARILA (15214478)
KELAS :
4EA44
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
KAMPUS J1 - KALIMALANG - BEKASI
PTA 2016/2017
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan tanda rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari Komunikasi Bisnis.
Penulis menyadari bahwa didalam
penyelesaian makalah ini masih terdapat banyak kekurangan yang disebabkan
oleh keterbatasan data dan kemampuan penulis yang masih dalam tahap belajar.
Untuk itu penulis sangat menghargai setiap saran dan kritik untuk perbaikan dan
pengembangan makalah ini.
Akhir
kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk mahasiswa/i
Universitas Gunadarma pada khususnya dan
pihak yang akan menggunakan makalah ini untuk berbagai hal pada umumnya, dan
sekaligus dapat bermanfaat untuk mahasiswa/i Universitas Gunadarma.
Bekasi, 20 Oktober 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I ... PENDAHULUAN.......................................................................... 1
1.1
Latar Belakang.......................................................................... 1
BAB II . PEMBAHASAN............................................................................ 2
2.1 Pengertian Komunikasi.............................................................. 2
Komunikasi
dalam Organisasi.................................................. 2
2.2 Pola Komunikasi Bisnis............................................................. 2
2.2.1
Saluran Komunikasi Formal......................................... 2
2.2.2
Saluran Komunikasi Informal....................................... 4
2.3
Mengelola Komunikasi Bisnis.................................................. 4
2.4
Masalah Komunikasi Dalam Organisasi................................... 5
BAB III.. PENUTUP...................................................................................... 9
KESIMPULAN....................................................................... 9
SARAN.................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pentingnya komunikasi dengan manusia adalah suatu hal
yang tidak bisa dipungkiri oleh manusia, begitu juga halnya dengan organisasi.
Tidak hanya pengetahuan dasar tentang komunikasi, pengetahuan dasar tentang
organisasi sebagai suatu lingkungan tertentu yang berstruktur,
berkarakteristik, serta memiliki fungsi tertentu adalah suatu hal yang
mendukung kelancaran komunikasi organisasi Orang yang tertarik untuk bergabung
dalam suatu organisasi memilki alasan yang beragam. Ada yang karena alasan
profit, tuntutan profesi, penyebaran ideologi maupun pemenuhan kebutuhan
sosial. Para psikolog berpendapat bahwa kebutuhan utama manusia dan untuk
menjadi manusia yang sehat secara rohani adalah kebutuhan akan hubungan sosial
yang baik dengan orang-orang lain. Maslow menyebutkan bahwa salah satu dari
empat kebutuhan utama manusia adalah terfasilitasinya kebutuhan sosial untuk
memperoleh rasa aman lewat rasa memiliki dan dimiliki, pergaulan, rasa
diterima, memberi dan menerima persahabatan (Tubbs and Moss, 2000: xii)
Hubungan yang hangat, ramah sangat dipengaruhi
kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Proses komunikasi
yang kita lakukan tiap hari berfungsi untuk memupuk dan memelihara hubungan
kita dengan lingkungan. Oleh sebab itu ketrampilan berkomunikasi memiliki arti
penting dalam kehidupan organisasi. Bahkan bisa dikatakan, ibarat organisasi
adalah tubuh makhluk hidup maka komunikasi adalah darah yang mengalir dalam
tubuh organisasi tersebut. Littlejohn (2002) menjelaskan bahwa komunikasi
berlangsung dalam tingkatan konteks yaitu komunikasi interpersonal, komunikasi
kelompok, komunikasi organisasi dan yang terakhir komunikasi massa. Pembagian
tingkatan komunikasi tersebut tidak bersifat terpisah satu sama lain. Pada
tingkatan yang lebih tinggi, komunikasi juga mencakup bentuk-bentuk kmunikasi
pada tingkatan yang lebih rendah. Dengan begitu bisa dipahami bahwa dalam
komunikasi organisasi, terdapat pula komunikasi kelompok dan komunikasi
interpersonal yang terjadi di dalamnya. Selain kedua bentuk komunikasi
tersebut, dalam komunikasi organisasi juga memiliki iklim komunikasi, budaya
organisasi serta jenis komunikasi lainnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI
- PENGERTIAN
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi
adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak
yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama.
Komunikasi
dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang
bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa
menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari.
Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun antar atasan bawahan
perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui
komunikasi harus ada si pengirim berita (sender) maupun si
penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun
tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah
solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh
organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
2.2 POLA
KOMUNIKASI BISNIS
Secara umum pola kumunikasi (patterns of
communication) dibedakan menjadi 2 saluran (Purwanto,2006:40-45), yaitu :
2.2.1 Saluran Komunikasi Formal
Dalam struktur organisasi, garis, fungsional,
maupun matriks, akan tampak berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing
sesuai dengan batas tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan
proses penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan, pola transformasi
informasinya dapat berbentuk 3 pola yaitu:
- Komunikasi dari atas ke bawah
Komunikasi dari atas ke bawah
(top-down)merupakan jalur komunikasi yang berasal dari atas (manajer) ke bawah
(karyawan) merupakan penyampaian pesan yang dapat berbentuk perintah,
instruksi, maupun prosedur untuk dijalankan para bawahan dengan sebaik-baiknya.
Menurut Katz dan Kahn, komunikasi ke bawah mempunyai 5 tujuan pokok yaitu:
- Memberikan
pengarahan atau instruksi kerja tertentu,
- Memberikan informasi
kenapa pekerjaan itu harus dilaksanakan,
- Memberikan informasi
tentang prosedur dan praktik organisasional,
- Memberikan umpan
balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan,
- Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
- Komunikasi dari bawah ke atas
Atau disebut buttom-up communicatin berarti alur
pesan yang disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas (manajer).
Pesan mula-mula berasal dari para karyawan yang selanjutnya disampaikan ke
jalur yang lebih tinggi.
- Komunikasi Horizontal
Atau horizontal communication atau sering
disebut komunikasi lateral (lateral communication) adalah komunikasi yang
terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar atau sederajat dalam
suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan
persuasi, mempengaruhi, dan memberikan informasi kepada bagian atau departemen
yang memiliki kedudukan sejajar.
- Komunikasi Diagonal
Atau diagonal communication melibatkan
komunikasi antara dua tingkat (level) organisasi yang berbeda. Contohnya adalah
komunikasi formal antara manager pemasaran dengan bagian pabrik, antara manager
produksi dengan bagian promosi, antara manager produksi dengan bagian akuntansi
dan lain sebagainya.
2.2.2 Saluran Komunikasi
Informal
Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang
yang ada dalam suatu organisasi, tanpa mempedulikan jenjang hierarki, pangkat,
dan kedudukan atau jabatan, dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal
yang mereka perbincangkan biasanya bersifat umum, seperti mengobrol tentang
humor yang baru di dengar, keluarga, anak-anak, dunia olahraga, musik, acara
film, dan sinetron tv, dan kadang kala mereka juga membicarakan hal-hal yang
berkaitan dengan situasi kerja yang ada dalam organisasinya.
2.3 MENGELOLA KOMUNIKASI BISNIS
Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola
komunikasi, yaitu :
- Penanganan pesan-pesan yang bersifat rutin
Untuk dapat memaksimalkan manfaat dan meminimalkan biaya,
seorang manajer perlu memperhatikan hal berikut ini:
- Mengurangi jumlah
pesan
- Instruksi yang jelas
- Mendelegasikan
tanggung jawab
- Melatih petugas
- Penanganan Krisis Komunikasi
Cara penanganan krisis di suatu perusahaan tentu
berbeda dengan perusahaan lain. Namun, munculnya krisis dalam suatu perusahaan
dapat mempunyai pengaruh terhadap masa depan produk maupun reputasi perusahaan
bersangkutan. Dalam kaitannya dengan krisis komunikasi tersebut, ada 2
falsafah dalam komunikasi yaitu:
1. Bersikap diam, tidak mengatakan sesuatu,
atau
2. Katakan apa yang terjadi dan segera
Namun, beberapa ahli hubungan masyarakat (public
relation) menyarankan agar perusahaan menangkis rumor yang beredar dalam
masyarakat dengan cara menjelaskan dengan cara apa yang menjadi masalahnya
secara terbuka tanpa ditutup-tutupi kepada public (masyarakat umum) dan
karyawan-karyawannya. Pada saat yang sama, perusahaan harus mencari sumber
masalahnya dan berusaha mengendalikannya. Satu hal yang paling penting dalam
menangani setiap kasus adalah mengusahakan agar pikiran tetap dalam kondisi
tenag, kalem, dan tidak gegabah. Tenang dalam artian bahwa penanganan suatu
kasus perlu pemikiran jernih dan tidak dalam kondisi emosional. Suatu tanggapan
yang rasional akan membantu memberikan inspirasi untuk mempertinggi rasa
percaya diri.
Dalam situasi krisis ekonomi, ada beberapa hal yang dapat
dilakukan seperti :
- Siapkan tim yang
terampil atau cekatan dalam penanganan krisis
- Usahakan agar manajemen
puncak segera bertindak pada saat krisis terjadi
- Ciptakan sebuah
pusat informasi sebagai representasi perusahaan yang dilengkapi dengan
berbagai peralatan elektronik komunikasi
- Ceritakan suatu
kejadian secara menyeluruh, terbuka, dan jujur. Jika memang ada yang salah
segera mohon maaf
- Tunjukkan
keseriusahan perusahaan, bukan saja dalam pernyataan tetapi dalam wujud
nyata.
2.4.
MASALAH KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses
komunikasi dapat dibagi dalam 3 jenis, yaitu:
- Hambatan Teknis
Hambatan ini timbul karena lingkungan dan
memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran pengiriman dan penerimaan
pesan. Dari sisi teknologi, keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi,
akan semakin berkurang dengan adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi
dan sistem informasi, sehingga saluran komunikasi dan media komunikasi dapat
diandalkan serta lebih efisien.
- Hambatan Semantik
Gangguan ini menjadi hambatan dalam proses
penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi semantik disini adalah
studi atas pengertian yang diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang
jelas akan tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi. Untuk
menghindari mis-komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih
kata-kata yang tepat dan sesuai dengan karakteristik komunikannya, serta
melihat dan mempertimbangkan kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap
kata-kata yang digunakannya.
- Hambatan Manusiawi
Hambatan ini muncul dari masalah-masalah pribadi
yang dihadapi oleh orang-orang yang terlibat dalam komunikasi, baik komunikator
maupun komunikan. Menurut Cruden dan Sherman, hambatan ini mencakup :
- Hambatan yang
berasal dari perbedaan individual manusia, seperti perbedaan persepsi,
umur, keadaan emosi, status, keterampilan mendengarkan , pencarian
informasi, dan penyaringan informasi.
- Hambatan yang
ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan sosial
dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang dianut.
Ditinjau dari aspek bisnis, organisasi adalah sarana manajemen (dilihat
dari aspek kegiatannya). Korelasi antara Ilmu Komunikasi dengan Organisasi
terletak pada peninjauannya yang berfokus kepada manusia-manusia yang
terlibat dalam mencapai tujuan organisasi.
Dalam lingkup organisasi tujuan utama komunikasi
adalah memperbaiki organisasi, yang ditafsirkan sebagai upaya yang dilakukan
untuk mencapai tujuan-tujuan manajemen. Komunikasi organisasi terjadi setiap
saat dan dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan penafsiran pesan diantara
unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi. Suatu
organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan hierarchies anatara
satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan. Komunikasi bisnis
adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan
efisiensi produk kerja di dalam struktur (jenjang/level) dan sistem organisasi
yang kondusif. Dalam kegiatan organisasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya
sekedar informatif, yaitu agar pihak lain mengerti dan tahu, tetapi juga
haruslah persuasif, agarpihak lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan
atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Dalam proses komunikasi, semua pesan atau
informasi yang dikirim akan diterima dengan berbagai perbedaan oleh penerima
pesan/informasi , baik karena perbedaan latar belakang, persepsi, budaya maupun
hal lainnya. Untuk itu, suatu pesan atau informasi yang disampaikan hendaknya
memenuhi 7 syarat atau dikenal juga dengan 7 C, yaitu :
- Completeness (Lengkap)
Suatu pesan atau informasi dapat dikatakan
lengkap, bila berisi semua materi yang diperlukan agar penerima pesan
dapatmemberikan tanggapan yang sesuai dengan harapan pengirim pesan.
- Conciseness (Singkat)
Suatu pesan dikatakan concise bila dapat
mengutarakan gagasannya dalam jumlah kata sekecil mungkin (singkat, padat
tetapi jelas) tanpa mengurangi makna, namun tetep menonjolkan gagasannya.
- Consideration (Pertimbangan)
Penyampaian pesan hendaknya menerapkan empati
dengan pertimbangan dan mengutamakan penerima pesan.
- Concreteness (Konkrit)
Penyampaian pesan hendaknya disampaikan dengan
bahasa yang gamblang, pasti, dan jelas
- Clarity (Kejelasan)
Pesan hendaknya disampaikan dengan bahasa yang
mudah dimengerti dan mudah diinterpretasikan serta memiliki makna yang jelas.
- Courtessy (Kesopanan)
Pesan disampaikan dengan gaya bahasa dan nada
yang sopan, akan memupuk hubungan baikdalam komunikasi bisnis.
- Correctness (Ketelitian)
Pesan hendaknya dibuat dengan teliti dan
menggunakan tata bahasa, tanda baca, dan ejaan yang benar (formal atau resmi).
BAB III
PENUTUP
Pada dasarnya komunikasi sangat dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari maupun dalam berorganisasi. Yang terpenting komunikasi
dalam sebuah organisasi harus efektif dan efisien. Maksud dari komunikasi yang
efektif yaitu, bila pengirim berita dan artian yang ditangkap oleh penerima
berita itu sama dan satu. Sedangkan komunikasi yang efisien yaitu, bila
biayanya minimum berdasar sumber daya yang dimanfaatkan.
Tujuan dari komunikasi itu sendiri adalah mengajak
orang lain untuk memahami yang telah disampaikan guna mencapai tujuan bersama.
SARAN
Pada makalah yg telah disusun tersebut diharapkan para
pembaca dapat memahami arti komunikasi yang ada didalam organisasi maupun
komunikasi yang biasa dilakukan sehari-hari. Mungkin makalah ini masih banyak
kekurangan dan berharap kepada pembaca dapat memakluminya.
DAFTAR PUSTAKA
http://iskandar-andar.blogspot.co.id/2016/10/makalah-komunikasi-dalam-organisasi.html
Komentar
Posting Komentar